Sejak dipimpin oleh dua sosok muda, Mas Emil dan Mas Ipin, banyak destinasi wisata yang diperbarui bermunculan di Trenggalek. Salah satunya adalah Goa Ngerit.
Goa Ngerit terletak di Desa Senden, Kecamatan Kampak. Persis di sebelah perbatasan Desa Pakel, Kecamatan Watulimo.
Berada di jalur utama Kampak-Watulimo, tidak sulit bagi pengunjung untuk menemukan tempat Goa Ngerit. Destinasi wisata di lahan perhutani ini bisa dicapai setidaknya dari tiga jalur, dengan kondisi jalan yang relatif baik. Dari arah Gandusari, pengunjung bisa mengambil arah melalui Desa Jajar, atau Kantor Desa Wonorejo lurus ke selatan kurang lebih 4 km.
Jika berangkat dari Pasar Kampak, pengunjung bisa langsung masuk ke Desa Senden, dan menyusuri jalur utama ke arah Watulimo. Dari Pasar Kampak, Goa Ngerit berjarak sekitar 3 km.
Jika berangkat dari Kecamatan Watulimo, pengunjung bisa mengambil titik awal dari Pasar Sebo, Desa Slawe, dan mengambil jalur ke arah Kampak melewati Desa Pakel. Dari Pasar Sebo, Goa Ngerit berjarak kurang lebih 8 km, dengan jalan yang berkelok-kelok dan naik turun. Informasi terakhir, akses ini cenderung dihindari karena kondisi aspal yang rusak di banyak titik.
Meski destinasi wisata yang berada di lahan Perhutani ini lebih dikenal dengan sebutan Goa Ngerit, namun daya tarik utamanya bukan pada keberadaan goa di dalamnya. Selain Goa Agung yang merupakan goa utama dan beberapa goa kecil —yang salah satunya dipercayai sebagai situs pertapaan—di sekitarnya, arsitektur alam di sekitaran goa justru lebih mempesona.
Bukit-bukit yang tersusun dari bebatuan besar membentuk relief alam yang begitu menakjubkan. Di tengahnya, terdapat air terjun yang selain indah juga unik, karena airnya mengalir bukan ke sungai melainkan masuk lagi ke dalam tanah. Tepat di atas air terjun, dibuat sebuah jembatan gantung yang dijadikan akses pengunjung dari pintu masuk ke area goa.
Di sisi bukit lain, meski masih sederhana, terdapat rest area yang sejuk, dan beberapa sarana permainan. Sementara di balik bukit batu, ada wahana outbond yang cukup mengasyikkan.
Pesona Goa Ngerit tampak di-eksplore secara maksimal. Selain goa dan air terjun, masih ada beberapa area lainnya yang menarik untuk dikunjungi. Di antaranya Jalur Batu Labirin yang terbentuk dari batu-batu besar yang berhimpitan; situs pertapaan Putri Ngerit, yakni cekungan yang diyakini sebagai tempat bertapa Putri Ngerit; Situs Meja Kursi, susunan batu yang berbentuk seperti meja dan kursi yang mengelilinginya; Batu Kepala Kura-Kura, batu yang mirip dengan kepala kura-kura; area outbond, dan sebagainya.
Terdapat papan keterangan di semua titik tersebut. Di samping itu, papan keterangan juga disematkan di sejumlah tanaman yang ada di sekitar—yang menandakan bahwa Goa Ngerit tidak meninggalkan aspek edukasi.
Sebagai wanawisata yang baru dipoles meski sudah lama dirintis sejak era Bupati Soeharto, fasilitas yang disediakan pun cukup lengkap. Selain beberapa tempat untuk istirahat dan bersantai yang nyaman, juga ada mushola; kantin, baik di dalam maupun di luar area wisata; MCK, meski masih sederhana; dan parkir yang cukup luas.
Bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam Goa Ngerit, cukup siapkan Rp 5.000,00 untuk satu orang dewasa. Siapkan juga Rp 1.000,00 untuk ongkos parkir sepeda motor. Setelah itu, siap-siap untuk berkeringat menuruni puluhan anak tangga. Tapi jangan khawatir, semuanya lunas begitu berada di dalam area Goa Ngerit.