Kabar Kampak – Sebagaimana telah kita ketahui bahwa manusia membutuhkan makanan sebagai sumber tenaga untuk melakukan aktivitas. Setelah makanan tersebut diproses, maka akan terjadi yang namanya ekskresi. Ekskresi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh. Inilah yang akan menjadi sampah dan harus dibuang.
Sampah bukan hanya berasal dari dalam diri manusia, namun juga berasal dari segala sesuatu yang tidak lagi digunakan. Melihat sungai di daerah Karangrejo yang mengalir dari arah selatan, lebih tepatnya di Dusun Banaran, banyak sampah yang masih berserakan sehingga menyumbat aliran sungai dan menimbulkan pencemaran air. Hal ini terjadi karena banyak masyarakat yang membuang sampah di aliran sungai tersebut.
Mereka kemungkinan menganggap bahwa sampah yang dibuang akan hanyut dan larut bersama air begitu saja. Padahal pandangan tersebut tidak benar. Karena sampah yang dibuang bukan hanya sampah organik, namun juga non-organik seperti plastik dan sampah lain yang sulit terurai. Selain itu, terdapat papan poster di samping jembatan yang bertuliskan “Dilarang Membuang Sampah di Sungai”, namun larangan tersebut tidak digubris.
Mereka bukannya tidak bisa membaca, namun poster tersebut hanya dijadikan pajangan semata. Sementara sampah masih terus berserakan di mana-mana, dan pada akhirnya kebiasaan ini dibiarkan begitu saja. Sehingga hal buruk bisa terjadi kapan saja.
Sampah ini harus segera diatasi, akan tetapi tidak ada solusi yang pasti. Sebagian masyarakat masih bingung untuk membuang sampah selain di sungai. Sampah menjadi masalah yang perlu tindakan, namun tidak ada yang bisa diberikan. Semoga pemerintah bisa mensosialisasikan pembuangan sampah yang tepat dan masyarakat mulai sadar akan kebersihan.