Hari Sabtu, 13 Juli 2024, akademisi UPN Veteran, Jawa Timur, dan Universitas Tulungagung beserta jajaran organisasi perangkat Desa Jajar Gumregah yang meliputi pemerintah desa, Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) dan Poktan (Kelompok Tani) mengadakan Forum Group Discussion membahas topik Agro-Eco Cultural Tourism.
Imam Mukaryanto Edy, selaku Kepala Desa Jajar, dalam sambutannya menyatakan bahwa, “Universitas memiliki peran sebagai pentahelix atau rekanan desa dalam membantu pengembangan ekonomi desa dengan spirit untuk maju”. Ini juga sejalan dengan visi dan misi UPN Veteran Jawa Timur maupun Universitas Tulungagung dalam penelitian dan pengabdian masyarakat membantu perputaran perekonomian masyarakat desa.
Dalam FGD kali ini hal-hal pokok yang dibahas adalah pemetaan minat, kesadaran serta pengetahuan masyarakat desa mengenai aset-aset kepariwisataan desa yang dapat dikembangkan untuk dijadikan sarana desa wisata. Warga Desa Wisata Jajar Gumregah mempercayai adanya potensi wisata alam dan budaya setempat. Dalam konteks tersebut mulai muncul kesadaran dan keinginan masyarakat Desa Jajar untuk memajukan ekonomi dan melakukan perubahan melalui pengembangan desa wisata.
Dalam pembahasan FGD dinyatakan bahwa potensi Desa Jajar Gumregah ada dalam sektor pertanian. Menurut Badan Pusat Statistika Kabupaten Trenggalek tahun 2021, profesi petani dan buruh tani menjadi urutan kedua terbesar berdasarkan jumlah penduduk Kabupaten Trenggalek. Masyarakat yang bekerja di sektor pertanian mencapai 109.020 orang. Rasio profesi petani di kabupaten Trenggalek juga lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang mencapai 14.23%.
Dalam Forum FGD yang telah dilakukan oleh kedua belah pihak tersebut, menghasilkan dorongan pihak UPN Veteran Jawa Timur dan Unita untuk mengadakan UMKM ikonik sebagai branding desa, rancangan untuk mengaplikasikan smart farming, serta pengelolaan bank sampah pada kawasan Desa Jajar Gumregah. Di samping juga menggagas ide showcase atau miniatur relief Jajar Gumregah, sebagai daya tarik budaya dan produk Desa Jajar.
Dari pihak Desa Jajar sendiri, ingin adanya rancangan atraksi workshop untuk membuat karya khas Desa Jajar sebagai aspek wisatawan yang berupa murid sekolahan. Rancangan serta eksekusi ide workshop tersebut diharapkan melibatkan masyarakat desa secara keseluruhan. Mereka juga berharap muncul gagasan mengenai Smart Farming yang mampu mendorong perekonomian pertanian lebih stabil.
Dalam penutupan acara FGD, pihak Desa Jajar berharap agar terjalin kerja sama berkelanjutan dan rutin antara pihak UPN Veteran Jawa Timur dan Unita dengan Desa Jajar. Wahyu Dwi Lestari, sebagai ketua tim akademisi UPN Veteran Jawa Timur, menyambut gembira harapan Desa Jajar, “Tentu kami akan berusaha keras untuk dapat memenuhi harapan dari Desa Jajar. Sebagai lembaga pendidikan tinggi sudah menjadi tugas dan kewajiban dari kami untuk mendampingi perkembangan masyarakat di desa, khususnya Desa Jajar Gumregah, Kabupaten Trenggalek”.