Mata air merupakan sumber air yang muncul dengan sendirinya dari dalam tanah ke atas permukaan. Air yang ada di dalam tanah mengalami patahan kemudian muncul ke permukaan tanah. Aliran air tersebut dapat muncul dari tanah yang dangkal maupun tanah yang dalam.
Pada mata air yang bersumber dari tanah, biasanya tidak terpengaruh dengan adanya perubahan musim yang terjadi, sehingga kualitas air tidak berubah (Arthana, 2004). Dengan ini, mata air menjadi bagian terpenting untuk diterus-alirkan ke berbagai tempat untuk dapat dimanfaatkan oleh manusia. Oleh sebab itu, menjaga sumber mata air menjadi tindakan yang wajib dilakukan oleh setiap orang.
Dalam kehidupan manusia, sumber mata air menjadi prioritas utama yang harus dijaga untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sumber mata air juga berpengaruh terhadap ekosistem yang ada di sekitarnya. Selain dari pemenuhan kebutuhan manusia, air juga menjadi sumber makanan untuk hewan dan pepohonan agar tetap lestari. Dengan ini kehidupan manusia dan alam dapat tumbuh dengan seimbang.
Dalam kehidupan manusia, air dimanfaatkan untuk pemenuhan kehidupan sehari-hari. Air digunakan untuk minum, memasak, mandi dan mencuci. Selain itu, dalam fungsi lain air dimanfaatkan untuk mengairi sawah, kebutuhan peternakan sampai pengairan pada kolam ikan.
Dengan ini, kebersihan air menjadi hal yang penting untuk tetap dijaga agar dapat digunakan dalam segala lini kehidupan. Kebutuhan air yang mengacu pada jumlah standar dalam penggunaan air di perlukan untuk pemenuhan di setiap unit/kebutuhan dasar konsumsi air.
Pada daerah yang menjadi sumber mata air di suatu wilayah tertentu, menjadi tempat yang harus dilindungi untuk dapat dipastikan ketersediaan air bersih. Pada daerah yang memiliki sumber air bersih, tentu tidak hanya digunakan dalam satu wilayah, melainkan juga dialirkan untuk pemenuhan kebutuhan di wilayah lainnya. Terlebih jumlah air yang cukup banyak dapat dilakukan pemerataan untuk pemenuhan kebutuhan di semua wilayah. Oleh karena itu, air dapat didistribusikan melalui saluran pipa yang menyebar.
Mengapa Menjaga Sumber Mata Air Penting?
Biasanya, sumber air terletak di daerah atau kawasan yang terdapat banyak pepohonan. Kawasan dengan pohon yang banyak dapat menghasilkan banyak air yang cukup baik. Kawasan ini biasanya terletak di pegunungan dan hutan. Seperti di Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, terdapat sumber mata air yang dapat didistribusikan di wilayah sekitarnya dengan kualitas yang cukup bagus.
Sehingga dengan potensi yang dimiliki tersebut daerah Bendungan menghasilkan air yang cukup banyak yang dapat dialirkan ke daerah permukiman warga. Selain di sekitar Kecamatan Bendungan, mata air juga dialirkan ke wilayah Kecamatan Trenggalek, Tugu, Karangan dan Pogalan melalui pipa yang di kelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Trenggalek.
Sumber air yang dikelola PDAM di Ngares Trenggalek, berasal dari sumber air Bayong yang terletak di Dusun Jambe, Desa Botoputih, Kecamatan Bendungan, kurang lebih 25 km dari pusat Kota Trenggalek. Dusun Jambe merupakan wilayah tertinggi yang ada di Kecamatan Bendungan. Daerah itu memiliki udara yang sangat sejuk karena belum terlalu banyak polusi. Daerah tersebut mempunyai suhu yang sangat dingin sebab berada di dataran yang cukup tinggi. Terlebih pada hari yang masih pagi, suhu terasa dingin sampai ke badan.
Dusun Jambe berada di lereng Gunung Wilis bagian selatan, sehingga tanah memiliki potensi air yang cukup tinggi. Sumber mata air dari Dusun Jambe mengalir ke wilayah pusat Kabupaten Trenggalek dan sekitarnya. Selain itu, di daerah Bendungan, air juga dialirkan ke pemukiman masyarakat yang ada di dekat saluran pipa utama atau yang mudah terjangkau. Sehingga di daerah lain yang berada di Kecamatan Bendungan memperoleh sumber mata air yang berada di kawasan hutan.
Di beberapa wilayah yang dekat dengan sumber mata air, masyarakat secara mandiri menyalurkan air menggunakan pipa kecil atau selang yang diteruskan ke masing-masing rumah. Salah satu tempat yang memiliki sumber mata air bersih berada di RT 08 RW 03, Desa Surenlor. Desa Surenlor berada di kawasan dekat dengan hutan, sehingga dapat menyalurkan air secara langsung dari titik lokasi sumber mata air.
Dengan ini, kondisi air masih bersih dan jernih karena belum terkontaminasi dengan limbah apa pun. Tepat berada di titik sumber mata air, warga membuat bendungan kecil atau biasa di sebut wadukan (tempat menampung air dari sumber), kemudian disalurkan ke rumah secara langsung menggunakan pipa dengan ukuran kecil. Dengan wadukan, air dapat mengalir secara terus menerus meski di bulan kemarau. Dan tentunya dapat diakses secara gratis oleh setiap rumah-rumah.
Dengan membuat wadukan, warga dapat memperoleh air yang masih jernih dan bersih karena masih menjadi aliran pertama dari sumbernya. Biasanya pada tempat tersebut terdapat banyak ikan-ikan kecil yang menghuni serta rerumputan yang tumbuh membuat air tidak mudah keruh. Sumber mata air tersebut berada di lembah pinggiran kawasan hutan hutan yang banyak ditumbuhi pohon pinus dan pohon bambu. Sehingga, tempat tersebut dapat menghasilkan air yang cukup banyak.
Masyarakat harus merawat sumber mata air dengan baik, supaya bisa memanfaatkan air secara terus menerus. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menjaga pepohonan dengan tidak melakukan perusakan terhadapnya. Serta, tidak melakukan penebangan pohon dan penambangan secara liar yang dapat merusak kawasan sumber mata air.
Selain itu juga dapat melakukan reboisasi pada wilayah yang minim pepohonan. Dalam praktiknya, juga harus ada sinergitas antara pemerintah setempat dengan masyarakat untuk mempertahankan daerah sumber mata air. Terlebih dengan hal ini, pemerintah dapat membangun kawasan tampungan air yang layak agar dapat menunjang penyediaan air bersih untuk masyarakat.