Saya mulai mempunyai blog di akhir 2004. Dan melalui blog tersebut, saya banyak dipertemukan dengan kawan-kawan baru maupun lama. Entah bagaimana ceritanya, beberapa orang berkunjung ke blog saya untuk sekadar berkomentar atau mengisi buku tamu. Waktu itu, media sosial basih bayi dan media blog sudah sangat populer.
Sudah lumrah seseorang mengunjungi blog kita, membaca tulisan-tulisan yang ala kadarnya, lalu memberi komentar di bawahnya. Di lain waktu, kita yang balas mengunjungi blog orang tersebut dan memberikan komentar pada artikel-artikelnya. Waktu itu belum ada google adsense, kumpul blogger, dan layanan serupa, sehingga meski tulisan banyak ala kadarnya, isi blog benar-benar mencerminkan pengetahuan dan pengalaman penulis blog.
Walau saat itu saya tinggal di Surabaya, pada halaman profil blog, saya dengan bangga tetap mengatakan bahwa saya dilahirkan di Trenggalek. Bahkan pada beberapa kesempatan, saya menulis tentang Trenggalek, misalnya tentang keindahan Pantai Prigi, Karanggongso, Tradisi Lebaran Ketupat, dan lainnya. Bisa jadi, tulisan-tulisan dengan tema Trenggalek itulah yang menghubungkan saya dengan blogger lain yang lahir maupun tinggal di Trenggalek.
April 2009, Abid Famasya, pemilik blog “Seize the Day” yang masih SMP, dan yang sampai sekarang belum pernah bertemu secara fisik, meninggalkan pesan: “Pak, komunitas blogger Trenggalek nggak ada, ya ? Kapan-kapan buat, ya, jangan lupa aku diundang”.
Pesan itu menyadarkan akan janji saya kepada beberapa blogger Trenggalek sebelumnya, bahwa saya akan mendorong terbentuknya komunitas blogger Trenggalek setelah pemilu legislatif selesai. Beberapa waktu sebelumnya, memang ada keprihatinan dari kawan-kawan blogger tentang sedikitnya informasi tentang Kota Trenggalek di jagad internet, termasuk situs web pemkab yang saat itu juga tidak bisa diakses.
Namun berdasarkan pengalaman saya, membuat komunitas bukanlah persoalan gampang, banyak yang setelah berkumpul lantas bubar jalan. Maka untuk sementara waktu, targetnya diturunkan dulu dengan membuat sebuah Agregator Blog saja yang diberi nama Planet Trenggalek .
Agregator Blog adalah aplikasi yang dibuat untuk mengumpulkan tulisan-tulisan blogger anggota ke dalam satu halaman web. Setiap pemilik blog cukup menulis di blognya masing-masing, nanti aplikasilah yang mengunjungi blog itu secara berkala. Jika ada tulisan baru, maka tulisan akan diambil untuk dikumpulkan menjadi satu dengan yang lain. Jadi, hanya dengan memantengi blog agregator , maka anggota Planet Trenggalek akan tahu jika ada anggotanya yang mengupdate blog.
Setelah disetujui kawan blogger yang lain, maka mulai kita bagi-bagi tugas. Sulthon Harsanto yang punya domain di trenggalek.com menyediakan hosting dan alamat Planet Trenggalek di planet.ditrenggalek.com. Abid Famasya saya minta mendesain logo Planet Trenggalek . Dan saya menulis program Planet Trenggalek dengan bahasa pemrograman PHP. Kawan-kawan lain seperti Mas Eko Priyanto banyak memberi arahan dan saran bagaimana baiknya agregator yang dibuat. Maka, pada tanggal 1 Mei 2009 Planet Trenggalek diluncurkan.
Dengan agregator itu diharapkan bahwa tulisan, gagasan, dan apapun namanya dari para penulis Trenggalek, baik yang profesional maupun amatir, bisa dinikmati dari satu pintu. Tujuan lainnya, adalah mengumpulkan blog-blog dari orang-orang yang mempunyai kaitan dengan Trenggalek, yang selama ini berserakan supaya bisa disatukan lewat sebuah pintu gerbang, sebelum pada suatu kesempatan bisa membuat komunitas blogger yang lebih serius.
Faktanya, banyak orang Trenggalek yang mempunyai blog dengan gagasan dan tulisan berkualitas. Sebut saja sperti Pak Bonari, yang mempunyai ilmu mendalam tentang sastra Jawa, Kang Mulyono seorang pegiat LSM yang menjadi Anggota Legislatif di Trenggalek. Ada Mas Hendra Prasetyo yang bisa menjelasakan panjang lebar tentang Pajak, ada Mas Eko Priyanto yang ahli pemrograman, Mas Mohib Asrori dan Pak Maksum Hamid yang ahli pendidikan dan masih banyak lagi yang tidak mungkin saya sebutkan satu per satu. Bahkan kemudian kami memasukkan blog Humas dan BKD Trenggalek ke dalam anggota Planet Trenggalek.
Dalam perjalanannya, Planet Trenggalek bisa menghubungkan lebih dari 20 blogger yang punya ikatan dengan Trenggalek, dan sebagian banyak menginformasikan kejadian-kejadian di Trenggalek.
Namun yang menyedihkan bahwa Komunitas Blogger Trenggalek yang dibentuk secara offline tidak pernah terwujud, dan Planet trenggalek pun hilang seiring dengan adanya era baru di jagad internet. Munculnya media sosial secara tidak langsung telah membuat minat terhadap blog menjadi berkurang drastis. Adanya tren memasang iklan di blog juga membuat konten blog menjadi kehilangan idelisme, sehingga menjadi kurang diminati.
Tanggal 12 Maret 2016, Mas Trigus dan mas Eko Priyanto yang veteran Planet Trenggalek mengundang saya untuk hadir dalam pertemuan para blogger dan penulis di kantor PAMA. Saya sangat senang. Pertemuan itu saya anggap sebagai terwujudnya sebuah cita-cita 7 tahun yang lalu. Suasananya sudah sangat beda, tren di internet juga sudah berubah. Maka, jika 7 tahun yang lalu hanya sebuah pertemuan online yang melahirkan Blog Agregator, maka ini adalah sebuah pertemuan offline yang melahirkan nggalek.co. Sebuah situs web Trenggalek yang lebih berkelas, yang tetap dikelola secara bersama-sama.
Apapun, mudah-mudahan menjadi ikhtiar untuk membuat Trenggalek yang lebih baik.