Di era global sekarang ini banyak orang ingin kebutuhannya dapat terselesaikan secara mudah, cepat, dan praktis. Kita memang sering mendengar kata globalisasi, tetapi apakah kalian tahu apa itu globalisasi?
Globaliasi adalah suatu proses yang mendunia, yang membuat manusia bisa terhubung dan berkomunikasi satu sama lain, tanpa ada batasan waktu. Dapat kita lihat juga, di era globalisasi ini kemajuan teknologi berkembang secara pesat dan cepat. Sehingga membantu menyelesaikan pekerjaan kita dalam waktu singkat.
Saya prihatin dengan keadaan sekarang, kebanyakan generasi milenial, sering salah jalan dalam memanfaatkan perkembangan teknologi. Mereka cenderung lebih mementingkan diri sendiri daripada kepentingan bersama, biasanya mereka juga suka bermalas-malasan, dan menginginkan semuanya terselesaikan secara instan.
Jika kita lihat, perkembangan teknologi sekarang ini sangat memberikan dampak positif yang luar biasa. Andai saja pemikiran orang zaman sekarang lebih luas, dan mau mempertimbangkan akibatnya. Alangkah lebih baiknya kesadaran ini tidak hanya dimiliki oleh beberapa orang, akan tetapi semua orang diimbau untuk memiliki.
Dengan begitu, dapat kita bayangkan bagaimana indahnya kehidupan manusia. Kita bisa saling mendukung satu sama lain, saling melengkapi, saling berbagi, serta hidup bahagia tanpa ada rasa takut, dan was-was.
Di masa sekarang, semuanya memang serba instan, menurut saya itu baik, tetapi dampak negatifnya orang suka bermalas-malasan. Banyak dari mereka yang kurang tahu sulitnya proses pembuatan suatu barang. Yang mereka pikirkan hanyalah, bagaimana semuanya langsung dinikmati, tanpa harus ribet-ribet.
Penyalahgunaan dari perkembangan teknologi pun marak terjadi di berbagai Negara. Di negara kita sendiri, Indonesia, sering digegerkan oleh berbagai kriminalitas ataupun jenis kejahatan yang beragam. Contohnya kejahatan media sosial. Akhir-akhir ini pasca pemilu 2019, Indonesia sedang diguncang dengan penyebaran berita hoax yang begitu banyak. Sehingga pemerintah harus menon-aktifkan medsos untuk beberapa hari, demi meminimalisir penyebaran berita hoax tersebut.
Hoax memberikan dampak negatif yang membahayakan, akibatnya muncul berbagai fitnah, dan terjadi perpecahan dari berbagai pihak. Kita harus waspada terhadap berita hoax, pandai dalam membedakan mana berita hoax dan manakah berita yang benar.
Dengan cara memilah-milah, mencari sumber asal berita tersebut, apakah berita tersebut disampaikan oleh sumber yang dapat dipercaya, atau dari sumber yang tidak jelas. Semua kembali pada kesadaran kita masing-masing, jika belum tahu benar atau salahnya berita tersebut, jangan langsung menyebar berita itu ke publik, jangan sampai kita dipecah belah, oleh golongan yang iri dengan hidup kita.
Kejahatan cyber crime yang terjadi di Indonesia juga sudah banyak kita temui, di antaranya adalah pencurian atau pembobolan suatu laman, yang mana laman tersebut digunakan oleh pimiliknya untuk mencari uang. Biasanya pencuri ini melakukan sebuah hacking terhadap laman tersebut, agar ia bisa masuk, dan mengendalikan laman itu. Jika sudah begitu, maka semua keuntungan dan uang akan diterima oleh pencuri. Hal ini tentunya sangat merugikan pemilik laman yang asli.
Dia sudah bekerja keras untuk membuat laman tersebut, mengisi laman, dan telah bepikir keras bagaimana caranya laman tersebut diminati banyak orang. Tetapi apakah yang ia dapat? Dengan mudahnya si pencuri mengambil semua hak miliknya. Rasa sakit hati yang didapatkan pemilik laman begitu sangat dalam. Karena selama ini perjuangannya telah sia-sia. Si pencuri itu tidak mau bekerja keras, tetapi mereka ingin sukses dan dikenal banyak orang, atau dalam bahasa saya “tidak mau berdarah, tetapi mau masuk sejarah”.
Dari itu, marilah kita biasakan diri kita, untuk bisa menghargai orang lain. Pertimbangkan segala sesuatu yang ingin kalian lakukan, jangan langsung megambil keputusan yang menguntungkanmu, tetapi hanya sesaat, Ingatlah jika kamu masih punya masa depan yang harus kau pikirkan juga. Gunakan perkembangan teknologi dalam kebaikan, gunakan untuk membantu orang lain, bukan malah menjatuhkan orang lain.
Demikian, saya ingin menambahkan sedikit motivasi. Semoga berguna untuk pembaca. “Jika kamu terlahir dari orang yang kaya, jangan merasa bangga, karena itu bukan hartamu, melainkan milik orangtuamu. Dan jika kamu berasal dari keluarga yang kurang mampu, jangan merasa rendah. Karena semua orang sama, lahir telanjang, mati juga telanjang”. Kita berasal dari tanah, dan suatu saat akan dikembalikan ke tanah.
Esai di atas adalah tulisan dari salah satu peserta workshop literasi berbasis pesantren yang diselenggarakan pada 23-24 Juni 2019 oleh nggalek.co bekerja sama dengan LP2M UIN Maliki, Malang.