Sebelum Tambang Emas Datanglah Mas Bambang

Mas Bambang menelpon saya dan mengatakan ingin ngobrol, karena sudah biasa bertemu dan ngobrol dengannya, ajakan itu saya iyakan. Lantas ia mengarahkan lokasi pertemuan di markas LPPM PAMA. PAMA ini nama NGO di Trenggalek yang santer dituding Pro Tambang emas di Trenggalek waktu eksplorasi dan kontra tambang setelah akan eksploitasi. Padahal yang dimaksud adalah PAMA Persada [nama perusahan], bukan PAMA NGO.

Sesampai Mas Bambang di kantor PAMA, saya menyambutnya. Namun ternyata dia tidak sendirian, ia membawa serta bersamanya 4 orang lain, yang belakangan baru saya ketahui ternyata perwakilan dari PT SMN. Ada Agus Hedratno yang mengaku sebagai ahli geologi UGM Yogyakarta, Teuku Mufizar selaku negoisator, dan Ubet, yang dikenalkan sebagai investor baru SMN. Satu lagi, seorang perempuan, tapi ia hanya duduk di ruang depan dan tidak ikut nimbrung bersama kami di ruang belakang. Mas Bambang sendiri kemudian saya anggap sebagai aktor penghubung antara PT SMN dan tokoh-tokoh aktivis di Trenggalek.

Pertama, pikiran saya agak terganggu, kenapa Mas Bambang tidak mengatakan dari awal kalau dia membawa perwakilan dari PT SMN dan hanya mengatakan ingin bertemu untuk ngobrol. Supaya lebih terbuka dan tidak terkesan memanfaatkan pertemanan yang sudah terjalin. Tapi kemudian saya berpikir lain dan memakluminya. Toh semenjak awal dia tidak mengatakan seorang diri. Ini bisa menjadi pelajaran bagi saya, lain kali jika diajak orang ngopi harus menanyakan juga siapa yang ikut ngopi bersamanya.

Pengondisian pertemuan seperti ini ternyata tidak hanya berlaku pada saya. Muh Izuddin Zakki (Gus Zaki, ketua GP Ansor Trenggalek) ketika kami bertemu, mengaku juga telah dihubungi Mas Bambang untuk minta bertemu, namun tanpa mengatakan jika ia membawa SMN. Namun Gus Zaki bercerita tidak bisa menemui Mas Bambang karena sedang ada jadwal kegiatan lain.

Dr. Soeripto (Rektor STAIM Tulungagung) juga mengalami hal sama. Ia dihubungi melalui telpon oleh orang yang mengaku bernama Destian dan menyampaikan maksud untuk mempertemukan beliau dengan pihak PT. SMN. Pak Soeripto pada saat itu ada acara di luar kota sehingga mengaku tidak bisa menemui. Belakangan dia mengaku juga telah dihubungi oleh Mas Bambang, namun tidak bisa menemuinya. Saya paham sebagai ketua dari sebuah kampus, pasti memiliki jadwal padat.

Di Kampak, Kang Imam (Ketua PAC GP Ansor Kampak) juga mengaku ditelpon oleh Kapolsek Kampak untuk diajak mengobrol santai di rumah. Namun faktanya ketika bertemu di rumah Kang Imam, Kapolsek tidak sendirian, ia membawa Ubet yang merupakan investor PT. SMN. Motif pertemuan SMN yang didampingi Kapolsek Kampak ini juga sama dilakukan kepada Mas Nanang (Pemuda Gereja).

Bukan cuma itu, Firin ketua Aliansi Rakyat Peduli Trenggalek (ARPT) mengatakan pada saya telah ditemui oleh perwakilan dari PT. SMN di rumahnya, Watulimo. Kehadiran PT SMN dibawa oleh Mas Bambang, alasan awal ketika di telpon, Mas Bambang hanya ingin bertemu dan ngobrol dengan Firin karena pada dasarnya mereka sudah berteman.

Oh ya, Kalian penasaran siapa Mas Bambang ini, dialah Mas Bambang Puji pendiri Group Facebook IST (Info Seputar Trenggalek) yang juga mantan caleg dari Partai Demokrat DPRD Kabupaten Trenggalek.

Catatan kronologis yang lebih rinci silakan baca di laman mongabay ini: Perusahaan Coba Galang Dukungan, Aliansi Trenggalek Tegaskan Tolak Tambang Emas. Di dalam berita mongabay dimunculkan point-point obrolan saya dengan PT. SMN. Sikap saya tetap jelas dan tegas, saya tidak anti tambang, apalagi emas, karena istri saya suka emas, tapi saya tidak menghendaki adanya kerusakan lingkungan yang menjadi ruang hidup masyarakat. Dan kebanyakan kerusakan alam disebabkan oleh aktivitas tambang.

Jadi?

Artikel Baru

Artikel Terkait