Minggu Pagi Produktif & Motor yang Menjengkelkan

Minggu pagi produktif dimulai dengan bangun pagi dan mengerjakan berbagai macam call of duty yang harus diselesaikan. Bukan minggu pagi namanya kalau kita tidak berolahraga atau sekadar jalan-jalan santai dengan orang terdekat. Hari Minggu adalah hari representatif karena ada car free day atau hari bebas motor. Singkatan CFD mohon jangan diubah, dan jangan di-gotak-gatik artinya.

CFD adalah salah satu fenomena yang telah berkembang sekitar lima tahunan di kota-kota di Indonesia, mulai kota besar hingga kota kecil semacam Trenggalek, yang pengguna kendaraan bermotornya tidak sebanyak seperti di kota-kota besar. Kota Trenggalek memang kota kecil, bukan dalam artian geografis. Trenggalek memang sangat kecil dibanding dengan kota-kota lain, tetapi dengan potensi yang dimiliki, siapa tahu kota ini akan menjadi kota kecil-kecil cabe rawit.

Karena kebetulan lokasi CFD di alun-alun yang menurut mbah-mbah dulu memang menjadi pusat berkumpul orang-orang untuk berkegiatan, membuat semua orang yang berada di radius kurang dari sepuluh kilometer dari alun-alun akan memilih berminggu produktif di alun-alun. Untuk menggenapi fungsinya sebagai CFD, bertebaran pula pasar dadakan yang menjual berbagai barang; mulai makanan, minumam, baju batik, sepatu, hingga motor dan rumah.

CFD seolah telah menjadi lokasi yang ideal secara ekonomi, karena banyak orang berkumpul dengan motif ingin berekreasi. CFD menjadi area komersial yang menguntungkan bagi para pedagang. Keberadaan para pedagang menjadi salah satu alasan menikmati CFD di alun-alun. Kita juga bisa menemukan jajanan yang jarang kita temui di hari-hari lain.

CFD juga menjadi ajang kreativitas masyarakat Trenggalek. Di sana, selain berbagai macam pertunjukan, juga ada kegiatan social: mulai pengumpulan dana hingga acara periksa serta donor darah. Sungguh ruang publik yang lengkap, dan hanya ada di Indonesia. Kenapa hanya di Indonesia, karena orang Indonesia rajin bagun pagi, kegiatan macam ini tidak mungkin dilakukan di London atau New York, yang kotanya tidak pernah tidur.

CFD telah menjadi salah satu kebutuhan rekreasi masyarakat, tidak hanya di Trenggalek tetapi juga di seluruh kota di Indonesia. Dengan CFD, setidaknya, masyarakat bisa sedikit meredakan ketegangan urat syarafnya. Kebutuhan akan ruang rekreasi di era modern ini memang menjadi tantangan. Karena itu, pemerintah daerah banyak membangun taman-taman dengan berbagai tema. Di Trenggalek sendiri, setidaknya ada empat lokasi taman.

Di samping itu, CFD juga menjadi ruang untuk mensosialisasikan berbagai macam program pemerintah mulai perpustakaan keliling, samsat keliling, dan lain-lain. Ini adalah beberapa kemudahan yang diberikan oleh pemerintah kepada rakyat untuk melayani mereka dengan lebih baik.

CFD memang menjadi tempat ideal untuk beraktivitas santai sambil menghabiskan pagi sejuk yang berjalan lambat. Apakah CFD tidak ada masalah, tentu saja ada, namanya juga fasilitas yang dibuat manusia, pasti adalah saja masalah sepele yang sangat menganggu bagi penikmat jalan kaki di CFD. Sesuai namanya car free day, kita masih bisa melihat sepeda motor lewat dengan santai dan tidak berdosa saat CFD di hari Minggu. Siapa pelakunya? Pengguna CFD sendiri tentu tidak mungkin, mereka adalah orang yang sengaja lewat.

Yang membuat jengkel adalah mereka seolah-oleh boleh lewat dengan berbagai macam dalih mulai tidak mau parkir jauh hingga para pedagang yang ingin mengantarkan barang dagangan. Masalah ini adalah soal mental kita yang ingin menang sendiri. Apakah di sana, ada petugas yang menjaga? Apakah para pelanggar ditegur? Itu masalah lain. Yang kita pahami dan sepakati bahwa area itu menjadi area bebas kendaraan bermotor selama beberapa jam. Tak perlu petugas untuk menegur, karena kita sudah tahu begitu kita melihat, ada tanda kegiatan CFD.

Masalah berikutnya adalah soal parkir mahal yang ditarik oleh warga sekitar, seolah hari Minggu ceria kita menjadi mahal karena harus bayar parkir mahal. Setahu saya Pemda telah menyediakan lahan parkir di gedung Pemkab Trenggalek menjadi lahan parkir yang aman. Kalau memang ditarik, apakah Pemkab Trenggalek tidak mau mengambil potensi PAD itu? Dengan negosiasi tentunya.

Dua masalah tersebut yang selalu membuat jengkel, terkadang hal-hal macam itu, mengubah fungsi CFD yang sebenarnya sebagai lokasi wisata yang aman & ramah menjadi sedikit bergeser. Melihat bagitu banyak anak kecil yang berjalan atau bermain, tetapi tiba-tiba ada sepeda motor yang lewat, walaupun dengan kecepatan yang rendah, tetap saja membuat kenyamanan & keamanan CFD terganggu.

Keberadaan CFD menjadi vital pada hari Minggu bagi masyarakat Trenggalek, setidaknya kita bisa saling menjaga agar CFD ini tetap aman & nyaman saat kita beraktivitas. Salah satu keuntunggan CFD yang bisa dirasakan adalah makin banyak masyarakat kita yang berolahraga di alun-alun serta semakin banyak anak muda kreatif Trenggalek menunjukkan karyanya di CFD. Karena apresiasi masyarakat Trenggalek akan karya-karya mereka sangat penting bagi insan kreatif di Trenggalek.

Semoga CFD tidak hanya dilakukan di Minggu pagi, tapi juga Sabtu malam alias malam Minggu, sehingga para penderita tuna asmara bisa sedikit mengobati dirinya, dengan jalan-jalan & hiburan Sabtu malam.

Artikel Baru

Artikel Terkait