Tag: Esai

Yang Mula dan Yang Kini: Unboxing Kronik Pedalaman Karya Misbahus Surur

Awal mula saya mengenal nama Misbahus Surur, saya dikenalkan, lebih tepatnya diberitahu oleh beberapa adik tingkat saya, tentang adanya...

Etnografi Jalan Pagi

Sekian minggu ini, sehabis subuh, kami mulai kebiasaan baru—bukan dalam rangka new normal. Jalan kaki menyusuri gang buntu serta...

Berjarak dengan Trenggalek

Nggalek iku ditunggoni ra sugih-sugih, ditinggal ngangeni?

Kapan Kita Ajeg Menulis di Nggalek.co Lagi?

Kalau dihitung-hitung, ternyata saya dan Mas Surur sudah menulis setiap bulan tanpa jeda di nggalek.co selama 3,5 tahun. Di saat penulis-penulis lain nyerah menanggalkan komitmennya dahulu, kami masih ajeg menulis. Motivasi kami adalah untuk tidak memutus keasyikan persaingan.

Di Surodakan Prasasti itu Ditemukan

Koresponden sebuah surat kabar 83 tahun silam melaporkan penemuan benda purbakala berupa 13 lempengan tembaga dengan inskripsi bertahun 1400 M. Benda...

PAWON YANG (TIDAK) SEHAT

Kicau kutilang memecah suasana saat subuh perlahan mulai memudar. Kokok ayam bersahutan. Mentari sebentar lagi memancarkan cahaya ke segala...

Sega Banca’an dan Berbagai Variasinya

Ada satu hal yang menyenangkan dari keseharian masyarakat di kampung saya, di perumahan dekat Bengawan Solo sana, yaitu mengenai...

Kisah Laut Saat Musim Ikan

Saat musim ikan, zaman dulu, saya sering berdiri tegap di sekitar tumpukan batu (pelabuhan) menghadap ke barat. Melihat gugusan...

Mau Tinggal di Desa atau di Kota Adalah Pilihan

Mari bayangkan kita memiliki rumah kira-kira seluas 300 m2 di sebuah desa dekat pantai. Rumah kita ini punya pelataran...

Francesco Lugano dan Kejayaan Perahu Slerek di Pesisir Prigi

Saat kita menyambangi Teluk Prigi, tepatnya ke bibir pantai di sebelah timur, tampak sejauh mata memandang perahu slerek milik...

Kenangan Menonton Film G 30 S

Beringin ini sudah berumur lebih dari 50 tahun. Tertanam di sisi paling selatan halaman Sekolah Dasar di Desa Salamrejo,...

Suatu Hari di Kampung Halaman

Saya kangen makan nasi yang ditanak di tungku. Lima genggaman penuh dua tangan atau lebih beras dibersihkan (dipususi) di...