Gara-gara akhir-akhir ini ada beberapa penulis yang menuliskan kesan dan pengalaman pribadinya ketika menulis di nggalek.co, saya juga entah kenapa jadi tertarik untuk ikut-serta....
Orang kecil selalu salah dan kalah. Begitulah istilah yang biasa kita dengar untuk menggambarkan nasib “wong cilik” yang selalu tersisihkan dalam persaingan di masyarakat....
Mari bayangkan kita memiliki rumah kira-kira seluas 300 m2 di sebuah desa dekat pantai. Rumah kita ini punya pelataran depan dan belakang yang cukup...
“Tetapi lelaki tua itu selalu menganggapnya (laut) sebagai perempuan atau sesuatu yang memberi atau menyimpan anugerah besar, dan kalaupun laut menjadi buas atau jahat,...
Kebanyakan kita takut menjadi tua. Mungkin karena ia menandai kesementaran yang kian dekat. Menjadi tua berarti, mandegnya harapan karena tubuh yang dulu berlari-menggapai-melompat kini...
Pram, suatu kali, mengisahkan istri keduanya dalam sebuah surat untuk anaknya.
“Pertemuan dan perkenalan dengan ibumu membikin semangat hidupku bangkit kembali. Dengan dia aku akan...
Perantau, ia yang dulu ramah; ia yang dulu bersahaja; ia yang dulu sederhana. Ia yang dulu tumbuh mengagumkan di desa. Ternyata kini, ia hanya tersusun dari angka dan obsesi-obsesi tak pasti.
Pernah terganggu iklan ketika menonton TV? Saya berkali-kali merasakannya. Bagi saya, yang membosankan dari TV adalah pada saat kita tak bisa menolak digedor berbagai...
Dalam sebuah program berita yang ditayangkan salah satu stasiun TV swasta bertajuk “Ke mana minat baca kita?” saya tertarik dengan penjelasan Syarif Bando, selaku...
Basa dalam masyarakat Jawa adalah ukuran. Ia mendefinisikan unggah-ungguh (baca: sopan-santun). Tidak semena-mena. Ada proses lama. Sehingga begitu kau serampangan memakainya, kau akan dituduh...